Rabu, 16 Januari 2013

Cara Gampang Bentuk Tubuh Ideal

LUPAKAN diet mati-matian yang menyiksa untuk mendapatkan tubuh ideal. Para ahli menyarankan Anda untuk mengurangi asupan lemak dalam makanan harian untuk memiliki badan yang langsing ala model.

Bagi kaum hawa, memiliki tubuh langsing dan ideal merupakan sebuah impian. Semua cara pun dilakukan untuk mendapatkan tubuh yang indah bak seorang model. Bahkan, ada yang sampai rela melakukan diet ekstrem dengan tidak makan sama sekali. Namun, tetap saja apa yang diharapkan ternyata tak sesuai rencana. Yang ada, badan menjadi tersiksa dan memicu menderita penyakit tertentu. Sebuah studi terbaru menunjukkan, melakukan diet tidak dianjurkan untuk menurunkan berat badan.

Cara terbaik adalah dengan mengurangi asupan lemak dalam makanan harian. Kurangi makan mentega, keju, biskuit, kue, dan keripik. Panganan tersebut ganti dengan susu rendah lemak dan yoghurt dapat membantu menghilangkan tiga setengah pounds berat badan. Ini berarti Anda tak perlu repotrepot diet untuk mendapatkan tubuh ramping hanya dalam waktu enam bulan. Jadi, semakin banyak pengurangan lemak, maka berat badan lebih mudah turun.

Penelitian baru yang dilakukan di University of East Anglia (UEA), Norwich, Inggris ini menemukan bahwa bertukar makanan dengan yang berlemak rendah sangat efektif dalam penurunan berat badan, juga merampingkan lingkar pinggang dan menurunkan kadar kolesterol jahat. Hasil studi ini membuktikan untuk pertama kalinya bahwa penurunan berat badan bisa hanya dengan memilih makanan rendah lemak meskipun kebanyakan publikasi terbaru memuji manfaat dari diet rendah karbohidrat dan tidak mengonsumsi karbohidrat.

Penelitian ini mengumpulkan hasil dari 33 uji klinis yang melibatkan 74.000 orang, yang diterbitkan dalam British Medical Journal. Dr Lee Hooper dari UEA Norwich Medical School, Inggris, yang memimpin penelitian mengatakan, gaya hidup masyarakat belakangan menyebabkan berat badan rendah secara konsisten untuk setidaknya tujuh tahun.
“Cara penurunan berat badan yang kami temukan ketika orang makan lebih sedikit lemak adalah sangat konsisten. Kami melihatnya di hampir setiap percobaan. Mereka yang mengurangi asupan lemak di makanannya, kehilangan berat badan lebih banyak,” tuturnya seperti dilansir Dailymail.

“Efeknya sebenarnya tidak langsung dramatis, seperti sedang menjalankan diet saja. Penelitian ini secara khusus melihat orangorang yang sedang mengurangi kadar lemak, tetapi tidak bertujuan menurunkan berat badan. Karena itu, mereka tetap mengonsumsi sejumlah makanan dengan normal,” lanjutnya.
“Yang mengejutkan kami adalah berat badan mereka menurun.Body mass index (BMI) mereka menurun dan pinggang mereka menjadi lebih langsing. Bahkan, berat badan mereka terus turun selama setidaknya tujuh tahun,” sebut Hooper.
“Tidak ada tujuan tertentu, semakin Anda mengurangi lemak, semakin banyak berat badan Anda turun,” katanya.

Tinjauan sistematis dari studi ini termasuk hasil dari 33 percobaan terkontrol secara acak, yang berlangsung selama enam bulan sampai delapan tahun, yang melibatkan 73.589 pria, wanita, dan anak-anak dengan variasi status kesehatan. Perbandingan lantas dibuat antara mereka yang makan lebih sedikit lemak daripada biasanya dan mereka yang makan dengan jumlah lemak berkisar seperempat sampai setengah bagian dari kalori sehari-hari.

Efek pada BMI—skor yang menunjukkan apakah seseorang itu kelebihan berat badan atau tidak—dan lingkar pinggang diukur setelah setidaknya enam bulan. Hasilnya memperlihatkan bahwa makan sedikit lemak mengurangi berat badan sebanyak 1,6 kilogram (tiga setengah pounds), dan memotong skor BMI dan lingkar pinggang sebanyak 0,5 sentimeter.

Semua dampak ini—ada dalam uji coba dengan penurunan berat badan bukanlah hasil yang diinginkan— menunjukkan bahwa cara ini terjadi pada orang-orang dengan diet normal. Penurunan berat badan dapat terjadi dengan cepat dan dipertahankan selama setidaknya tujuh tahun. Hooper mengutarakan, studi ini tidak berusaha untuk menilai jenis terbaik dari lemak meskipun lemak jenuh dianggap memiliki efek buruk pada kesehatan.

Dia mengatakan, mengurangi lemak jenuh bisa menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke sehingga cara sehat untuk mengurangi lemak adalah dengan menghindari lemak jenuh.

“Ini berarti minum susu rendah lemak dan yoghurt, mengurangi asupan mentega dan keju,dan memotong lemak dari daging,” ujarnya.

“Yang paling penting adalah mengonsumsi buah, bukan camilan berlemak seperti biskuit, kue, dan keripik. Dan ingat, ini bukan diet, jadi jangan terlalu ekstrem. Namun, lakukan berbeda dari cara makan Anda, yang akhirnya dapat dijalankan secara permanen,” tambahnya lagi.

“Menjaga kesehatan bukan hanya tentang lemak dan berat badan, namun mengurangi makan lemak, khususnya lemak jenuh, adalah awal yang baik. Menjadi aktif secara fisik, tidak merokok, mengurangi minum alkohol, makan banyak buah dan sayuran, dan minum banyak cairan juga membantu untuk membuat kita tetap sehat,” tegas Hooper.

Studi ini dilakukan oleh para ahli di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan rencananya menjadi bagian dari rekomendasi global pengaturan gizi masyarakat. Penelitian ini sangat penting karena kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko kanker, penyakit jantung koroner, dan stroke. Prof Carolyn Summerbell dari Durham University, Inggris, mengatakan, diet sehat adalah cara makan seseorang yang dapat dipertahankan dari waktu ke waktu.
(tty)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar